INFRASTRUKTUR DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT PERBATASAN DI DESA LIANG TURAN KECAMATAN KRAYAN BARAT KABUPATEN NUNUKAN
DOI:
https://doi.org/10.24903/fpb.v3i1.396Keywords:
Pembangunan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana, Masyarakat PerbatasanAbstract
ABSTRAK Pembangunan perdesaan wilayah perbatasan menjadi titik tolak kearah kemajuan, terutama ketersedian sarana dan prasarana infrastruktur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pembangunan infrastruktur di Desa Liang Turan Kecamatan Krayan Barat Kabupaten Nunukan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman (2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan infrastruktur di desa Liang Turan kurang baik, hal ini dikarenakan wilayahnya yang terisolasi. Akses jembatan yang menghubungkan antar kecamatan belum semuanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat). Akses jalanpun masih berupa jalan tanah yang ketika hujan maka dipastikan kendaraan tidak akan bisa melewati akses jalan tersebut. Barang-barang kebutuhan untuk membangun prasarana kantor desa, gedung sekolah dan rumah ibadah sulit didatangkan, karena satu-satunya akses transportasi yang bisa digunakan adalah melalui transportasi udara dan itupun sangat terbatas dan berbiaya mahal. Sedangkan untuk penyediaan bahan pembangunan dari Malaysia juga membutuhkan waktu yang lama karena kondisi prasarana Jalan yang tidak baik dan mempengaruhi pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di Desa Liang Turan Kecamatan Krayan Barat Kabupaten Nunukan. Kata Kunci : Pembangunan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana, Masyarakat Perbatasan ABSTRACT Rural development of the border region is the starting point towards progress, especially the availability of infrastructure facilities and infrastructure The purpose of this study was to examine the extent of infrastructure development in Liang Turan Village, West Krayan District, Nunukan Regency. This type of research is qualitative descriptive, with data analysis techniques using interactive models of Miles & Huberman (2011). The results of research showed that infrastructure development in Liang Turan village was not good, this was due to the isolated area. Access to the bridge that connects between sub-districts has not been able to be traversed by four-wheeled vehicles. Even road access is in the form of a dirt road which, if there is rain, it is certain that the vehicle will not be able to pass through the access road. Items needed to build infrastructure for village offices, school buildings and houses of worship are difficult to bring, because the only access to transportation that can be used is through air transportation and that is very limited. Meanwhile, to bring in construction materials from Malaysia, it also takes a long time due to poor road infrastructure conditions that affect the construction of infrastructure facilities and infrastructure in Liang Turan Village, West Krayan District, Nunukan Regency. Keywords : Development of Infrastructure, Facilities and Infrastructure, Border CommunitiesReferences
Daftar Pustaka
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Dan Pengembangan Prasarana,
Sarana, Dan Utilitas Umum Kawasan Transmigrasi.
Fuad, Zainul., Entatarina Simanjuntak Dan Hasna Widyaastuti, 2015, Strategi Pendayagunaan
Badan Usaha Milik Pemerintah (Bumn Dan Bumd) Dalam Pembiayaan Infrastruktur
Pekerjaan Umum 2014, Penerbit Pusat Kajian Strategis Pekerjaan, Umum 2015, Jakarta.
Husaini, Usman Dan Akbar Purnomo Settiady, 2004, Metodologi Penelitian Sosial, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Kembauw, Ester., Lexy J. Sinau Dan Aphrodite M. Sahuwilane. 2015. Pembangunan
Perekonomian Maluku, Penerbit Deeplubish, Yogyakarta.
Nurcholis, Hanif. 2009. Perencanaan Partisipatif Daerah, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Purba, Darwin. 2016. Menuju Indonesia Baru Jilid 1, Penerbit Guepedia, Jakarta.
Samudra, Syahda Guruh Langkah. 2000. Menimbang Otonomi Vs Federal (Mengembangkan
Wacana Federalismedan Otonomi Luas Menuju Masyarakat Madani Indonesia), Penerbit
Pt Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suharto, Edi. 2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial), Penerbit Pt. Refika Aditama,
Bandung.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Penertbit Alfabeta, Bandung.
Suprihatiningsih. 2016. Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan, Penerbit
Deeplubish, Yogyakarta.
Widodo, Teguh. 2015. Pembangunan Endogen: Mengabaikan Peran Negara Dalam
Pembangunan. Penerbit Deeplubish, Yogyakarta
Widjaja, HAW. 2005. Otonomi Desa, Penerbit Pt Rajagrafindo Persada, Jakartatrategis
Pekerjaan, Umum 2015, Jakarta