Peran Tokoh Masyarakat Sebagai Aktor Penerus Warisan Budaya Di Tanah Perantauan (Studi: Sanggar Budaya Kuda Lumping Campur Sari Turonggo Sri Margo Mulyo Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara)

Authors

  • muhammad habibi universitas widya gama mahakam samarinda

DOI:

https://doi.org/10.24903/fpb.v1i1.7

Keywords:

Tokoh Masyarakat, penerus warisan, budaya, tanah perantauan, sanggar budaya, dan Kuda Lumping.

Abstract

Penelitian ini membahas Peran Tokoh Masyarakat dalam membangun dan mempertahankan warisan budaya yang diperoleh dari leluhur di tanah perantauan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan, pertama, Merekatkan kerukunan warga dan bertekad untuk terus mengenalkan kebudayaan nenek moyang kepada anak cucu, serta melalui kesenian kuda lumping ini sebagai warga perantauan mereka tidak melupakan asal usul dan budaya dari tanah Jawa. Kedua, pelestarian budaya merupakan bukti kecintaan terhadap kampung halaman dan perlindungan dalam pergaulan anak-anak mereka. Ketiga, metode pelestarian dengan mengenalkan sejak dini, dan cara mengajak latihan, serta menonton pagelaran. Keempat, seni kuda lumping merupakan pagelaran seni berbiaya mahal dalam sewa dan operasional pagelaran. Dan Kelima, Pengakuan dan penghargaan masyarakat secara umum menjadi penghapus pesimisme kendala pelestarian sanggar budaya.

References

Buku:

Alston, Margaret., & Wendy Bowles. (2003). Research for social workers: and introduction to methods (2nd ed.). Canberra: Allen & Unwin.

Denzim, Norman K., Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of qualitative research (Dariatno dkk, Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian kualitaif & kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Depok: Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI.

Miles, Matthew B., & A. Michael Huberman. (1994). Qualitative data analyses (second edition). London: SAGE Publications.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif (Ed. Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Abdulkadir. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Ndraha, Taliziduhu. (2010). Metodologi ilmu pemerintahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Neuman, W. Lawrence. (2006). Social Research Methods: Qualitatative and Quantitative Approaches. (4 th ed). USA: Allyn and Bacon.

Ogden, Russel. (2008). “Informant”. Ed. Given, Lisa M. The sage encyclopedia of qualitative research methods volumes 1 & 2. UK: London, SAGE Publications, Inc. 430-431.

Prasetya, Joko Tri. 2011. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Raco, J.R. (2010). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rafiek, M. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yagyakarta: Aswaja Pressindo.

Schensul, Jean J. (2008). “Methodology”. Ed. Given, Lisa M. The sage encyclopedia of qualitative research methods volumes 1 & 2. UK: London, SAGE Publications, Inc. 516-521.

Setiadi, Elly M., Kama A. Hakam, & Ridwan Effendi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Ed.2). Jakarta: Kencana.

Strauss, Anselm L. (1987). Qualitative analysis for social scientists. UK: Cambridge University Press.

Sugiyono.(2005). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabetha

Sugiono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Topatimasang, Roem., Mansur Faqih, dan Toto Rahardjo.(2000).Mengubah Kebijakan Publik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Vanderstoep, Scott W., & Dierdre D. Johnston. (2009). Research methods for everyday life: blending qualitative and quantitative approaches. CA: San Fransisco. John Wiley & Sons, Inc.

Walliman, Nicholas. (2006). Social Research Methods. UK: London SAGE Publications

Jurnal:

Krefting, Laura. (1991). Rigor in qualitative research: the assessment of trustworthiness. The American Journal of Occupational Therapy, 214-222. Vol. 45, No. 3.

Jurnal Lembaga:

Lemhannas RI. November 2013. Pemberdayaan Peran Tokoh Masyarakat guna Meningkatkan Kerukunan Hidup Beragama dalam rangka Ketahanan Nasional. Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 16

Website:

Almudra, Mahyudin. (2015). Download April, 8 2015. Warisan Budaya dan Makna Pelestariannya.

http://www.mahyudinalmudra.com/work/detail/275/Warisan-Budaya-dan-Makna-Pelestariannya

Arkeologi Publik. (2012). Warisan budaya pusaka heritage cagar. Download 9 April 2015.

http://arkeologipublik.blogspot.com/2012/06/warisan-budaya-pusaka-heritage-cagar.html

Asdhiana, I Made. (2014) Download 9 April 2015) http://travel.kompas.com/read/2014/10/24/175400427/Memelihara.Warisan.Budaya.Tak.Benda.

Firhansyah, Deka. (2014). Perbedaan pemimpin formal dan pemimpin informal. Download tanggal 9 April 2015. http://dekafirhansyah94.blogspot.com/2014/08/perbedaan-pemimpin-formal-dan-pemimpin.html

Hamidi, stc. Januari 25, 2013. Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo. https://hamidistc.wordpress.com/2013/01/25/gemah-ripah-loh-jinawi-toto-tentrem-kerto-raharjo/

Setia, Wayan (2014). Pemahaman pusaka dan kota pusaka. Download 9 April 2015.

https://www.academia.edu/5122484/BAB_I_PEMAHAMAN_PUSAKA_DAN_KOTA_PUSAKA)

Yulianti, Eka. (2012). Download tanggal 9 April 2015. Pemimpin formal dan informal. http://eyuliyanti8.blogspot.com/2012/06/pemimpin-formal-dan-informal-fungsi.html

Downloads

Published

2017-09-06

How to Cite

habibi, muhammad. (2017). Peran Tokoh Masyarakat Sebagai Aktor Penerus Warisan Budaya Di Tanah Perantauan (Studi: Sanggar Budaya Kuda Lumping Campur Sari Turonggo Sri Margo Mulyo Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara). FisiPublik: Jurnal Ilmu Sosial Dan Politik, 1(1), 14–29. https://doi.org/10.24903/fpb.v1i1.7

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)