PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DAN TANAMAN HERBAL ORGANIK BERBASIS TEKNIK HIDROPONIK

Authors

  • Fitri Handayani Akademi Farmasi Samarinda
  • Sapri Sapri Akademi Farmasi Samarinda
  • Achmad Kadri Ansyori Akademi Farmasi Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.24903/jam.v2i2.370

Keywords:

sayur, tanaman herbal, hidroponik, pelatihan

Abstract

Sayur mengandung banyak serat yang memiliki banyak peranan dalam proses pencernaan. Serat dapat melancarkan perncernaan serta dapat mencegah dan mengurangi resiko timbulnya beberapa penyakit. Tanaman herbal juga merupakan tanaman berkhasiat secara alami, jika diolah dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan diberbagai tempat baik di desa, kota, lahan terbuka atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tak menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik.

Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu untuk berpartisipasi aktif. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada peserta tentang bercocok tanam dengan teknik hidroponik dan memberikan demonstrasi serta praktek bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik.

Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan.

References

Jahari, AB, Sumarno, I (2001). Epidemiologi konsumsi Serat di Indonesia. Bogor, Gizi Indonesia.

Hartus, T (2008). Berkebun Hidroponik Secara Murah Edisi IX. Jakarta, PT. Agromedia Pustaka.

Downloads

Published

2018-09-27

How to Cite

Handayani, F., Sapri, S., & Ansyori, A. K. (2018). PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DAN TANAMAN HERBAL ORGANIK BERBASIS TEKNIK HIDROPONIK. Jurnal Abdimas Mahakam, 2(2), 57–64. https://doi.org/10.24903/jam.v2i2.370

Issue

Section

Articles