Pelatihan Komunikasi Teman Sebaya Sebagai Upaya Meminimalisasi Bullying di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) 16 Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.24903/jam.v2i2.369Keywords:
Pelatihan anti bullying, bullying di sekolah, komunikasi teman sebaya, diskusi kasusAbstract
Perilaku bullying di sekolah merupakan salah satu permasalahan sosial yang kini sangat banyak ditemukan dan memiliki dampak negatif pada kondisi psikologis dan sosial siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi proses belajar mengajar siswa di sekolah. Menurut data KPAI pada tahun 2015, di provinsi Kalimantan Timur terjadi 195 kasus kekerasan terhadap anak. Program pengabdian masyarakat ini merupakan program pelatihan preventif untuk mencegah dan meminimalisasi bullying di sekolah. Program pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 16 Samarinda dengan melakukan pelatihan komunikasi teman sebaya. Pelatihan ini akan diaplikasikan dalam bentuk forum diskusi dan berbagi pengalaman bullying sebagai upaya untuk menciptakan sarana komunikasi yang efektif sehingga dapat mengurangi perilaku bullying di sekolah. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan keterampilan komunikasi teman sebaya melalui metode diskusi, forum diskusi dan dengar pendapat tentang kasus dalam menyampaikan informasi antibullying. Metode peer teaching assessment akan digunakan dalam pengabdian masyarakat ini. Khalayak sasaran yang dipilih adalah siswa dan siswi kelas 11 dan 12 SMA 16 Samarinda. Sebanyak 129 Siswa dan Siswi yang menghadiri kegiatan pelatihan komunikasi teman sebaya sebagai antisipasi bullying di sekolah. Pelaksanaan pelatihan komunikasi bullying melalui teman sebaya ini merupakan langkah tepat untuk memotivasi dan memberikan informasi antibullying kepada siswa di sekolah. Beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah besarnya minat, antusiasme dan perhatian peserta selama kegiatan, sehingga kegiatan berlangsung dengan lancar dan efektif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu pelatihan kemampuan peserta yang dilihat dari penguasaan materi tentang bullying dan pelatihan komunikasi teman sebaya masih dirasa tidak maksimal dikarenakan waktu yang singkat dalam penyampaian materi serta kemampuan para siswa yang berbeda-beda. Selain itu, permasalahan fasilitas tempat dan ruang seminar yang sempit sehingga menyulitkan siswa untuk membentuk kelompok diskusi bullying secara langsung.
References
Aluede, O. (2011) Managing Bullying Problems in Nigerian Secondary Schools: Some Counselling Interventions For Implementation. Publikasi. Ambrose Alli University.
Kaman, C. (2012) What Country Has The Most Bullies?. 20 Februari 2012. Diakses pada 27 Januari 2018. Tersedia Di http://www.latitudenews.com/story/what-country-has-the-most-bullies-2/
Klik Samarinda. (2016). Kasus Kekerasan Pada Anak di Kaltim Capai 195 Kasus pada 2015. 01 Januari 2016. Diakses pada 23 Januari 2018. Tersedia di http://www.kliksamarinda.com/berita-1527-kasus-kekerasan-pada-anak-di-kaltim-capai-195-kasus-pada-2015.html
Putri, H.N & Nauli, F.A. & Novayelinda. R. (2015). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja. JOM. Vol 2 No 2.
Republika Online. (2014). Aduan Bullying Tertinggi. Diakses Pada Tanggal 22 Desember 2014. http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/10/15/ndh4sp-aduanbullying-tertinggi.
Siswati & Widayanti, C.G. (2009). Fenomena Bullying di Sekolah Dasar Negeri di Semarang: Sebuah Studi Deskriptif. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 5, no. 2.
Sugiariyanti. (2005). Perilaku Bullying Pada Anak Dan Remaja. Intisari Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol 1 No, 2.
Usman, I. (2013). Kepribadian, Komunikasi, Kelompok Teman Sebaya, Iklim Sekolah dan Perilaku Bullying, Humanitas. Vol. X no.1.
Veenstra, R., Lidenberg, S., Winter, AF., Oidehinkel, A. J, Verhulst, F.C., Ormel,J. (2005). Bullyingg and Victimization in Elementary Schools: A Comparison of Bullies, Victims, Bully/Victims, and Uninvolved Preadolescents. Developmental Psychology. 41,4,672-682.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.