Pelatihan Rias Pengantin dan Henna Art di SOS Children’s Village Banda Aceh

Authors

  • Dwindy Putri Cufara Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Fani Dila Sari Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Rico Gusmanto Institut Seni Budaya Indonesia Aceh http://orcid.org/0000-0002-7203-7393

DOI:

https://doi.org/10.24903/jam.v6i02.1596

Keywords:

Henna, Banda Aceh, Desa Taruna, Tata Rias

Abstract

SOS Children’s Village Banda Aceh merupakan suatu organisasi sosial yang yang mendedikasikan diri untuk pengasuhan anak-anak dan remaja yang telah atau beresiko kehilangan orang tua. Organisasi ini memfasilitasi peserta didik dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan diri peserta didik menuju kemandirian dan membangun peluang wirausaha. Minimnya tenaga pendidik dan kegiatan yang menunjang kewirausahaan di bidang seni/budaya menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi SOS Children’s Village Banda Aceh. Selama ini, bantuan dan dukungan yang diterima organisasi ini berasal dari kantor pusat SOS Children’s Village Indonesia dan BLK Banda Aceh, belum ada instansi perguruan tinggi yang mejadi mitra dalam pengembangan kewirausahaan, khususnya di bidang seni. Banyaknya peserta didik perempuan yang berkisar pada jenjang pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi menjadi perhatian tim pengabdi untuk membekali mereka ilmu dan keahlian dalam menunjang peluang kewirausahaan di bidang seni, yaitu dengan mengadakan pelatihan tata rias dan henna art. Pelatihan ini berorientasi pada peluang profesi make up artist (MUA) dan henna artist (HA) yang sedang trend di masa kini serta memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Peluang ini tidak hanya berorientasi pada saat peserta didik telah menyelesaikan jenjang pendidikan (profesi utama), namun tetap berpeluang saat mereka masih dalam proses pendidikan (profesi sampingan). Ilmu tata rias dan henna art juga berpeluang bagi peserta didik untuk menghasilkan konten-konten kreatif yang dapat menghasilkan adsense di media sosial. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi peluang profesi utama maupun sampingan bagi peserta didik untuk menjadi seorang MUA dan HA.

Author Biographies

Dwindy Putri Cufara, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Dosen Program Studi Seni Tari

Fani Dila Sari, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Dosen Program Studi Seni Teater

Rico Gusmanto, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Dosen Program Studi Seni Karawitan

References

Arifien, M. A., & Wiwitan, T. (2019). Makna Profesi Make Up Artist. Prosiding Hubungan Masyarakat, 5(2), 688–964.
Desfrida, M., & Nurlinda. (2020). Analisis Penerapan 7 P Pada Usaha MUA (Sebuah Kajian Analisis). Liabilities: Jurnal Pendidikan Akuntansi, 3(1), 21–39.
Irtawidjajanti, S., Siregar, J. S., Salsabila Tri Ramadhan, Sadellas, D. K., Fatimatuzahro, & Putri, A. K. (2021). Keterampilan Seni Lukis Tangan Dengan Henna Menuju Henna Artist. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 348–359. LPPM Universitas Negeri Jakarta.
Muslihuddin. (2016). Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Melalui Kegiatan Workshop. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 3(2), 51–58.
Nisa, H., & Sari, M. Y. (2019). Peran Keberfungsian Keluarga Terhadap Penerimaan Diri Remaja. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 4(1), 13–25.

Downloads

Published

2022-08-05

How to Cite

Cufara, D. P., Sari, F. D., & Gusmanto, R. (2022). Pelatihan Rias Pengantin dan Henna Art di SOS Children’s Village Banda Aceh. Jurnal Abdimas Mahakam, 6(02), 224–238. https://doi.org/10.24903/jam.v6i02.1596

Issue

Section

Articles